Aug
10
2018
--

Faktor-faktor Tindakan Plagiarisme. Oleh: Maryono

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 2 menjelaskan bahwa tindakan plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada :

  1. mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
  2. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber secara memadai;
  3. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;
  4. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari suatu sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyertakan sumber secara memadai;
  5. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai.

Dalam suatu kajian literatur oleh Amiri dan Razmjoo (2016:116) dirangkum dan dijelaskan berbagai faktor yang berperan memicu tindak plagiarisme. Pemicu plagiarisme diklasifikasikan ke dalam dua faktor, faktor utama (major factors) dan faktor tambahan (minor factors). Salah satu faktor utama adalah kurangnya pemahaman terhadap topik penelitian yang dikerjakan (unfamiliarity with the topic). Faktor berikutnya Persepsi tingkat keseriusan (Perceived seriousness), adanya anggapan bahwa plagiarisme bukan persoalan serius, anggapan bahwa menghargai karya orang lain sebagai kurang penting. Selain faktor-faktor tersebut, kemampuan menulis dan mengutip yang rendah juga menjadi pemicu plagiarisme yang tidak disengaja (unintentional plagiarism).  Sedangkan faktor teknologi, disebutkan salah satunya yaitu munculnya paper mills atau “jasa pembuatan paper, artikel, skripsi , tesis, serta disertasi” dan internet yang memiliki sumberdaya informasi (information resources) sangat besar. Kemudahan akses dan melimpahnya sumberdaya informasi menjadi kekhawatiran besar di era internet. Faktor keluarga dan faktor beban kerja juga tidak kalah penting.

Sumber: Amiri & Razmjoo (2016)

Daftar pustaka

Amiri, F. & Razmjoo, S.A. J Acad Ethics (2016) 14: 115. https://doi.org/10.1007/s10805-015-9245-3

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi

Written by masyono in: hak cipta,Publikasi,referensi |
Jul
31
2018
--

Model Perilaku Pencarian Informasi Ellis (Ellis’s information search behavior). Oleh: Maryono

Berbagai model pencarian informasi telah dikembangkan oleh para ahli, di antaranya: model Wilson, model Krikelas, model Johnson, model Leckie, dan model Ellis. Model Ellis yang paling sesuai dengan kondisi terkini di perpustakaan, yang sarat dengan penerapan teknologi informasi untuk produktivitas dan kinerja. Model Ellis cocok diaplikasikan di perpustakaan perguruan tinggi yang padat dengan kegiatan penelitian, utamanya tugas akhir penyusunan skripsi, tesis dan disertasi atau riset akademisi dan peneliti. Model Ellis dikembangkan untuk mengkaji perilaku para ilmuwan yang sedang melakukan penelitian.  Meho dan Helen (2003) menyebutkan model Ellis terdiri dari 6 aktivitas pencarian informasi, yaitu:

Starting: aktivitas awal pencarian, mengidentifikasi sumber-sumber acuan, konsultasi dengan pakar, mengakses katalog online, menjelajahi web favorit

Chaining: melacak hubungan sitasi literatur yang ditemukan pada saat “starting”. Pelacakan maju atau mundur, mengikuti link ke sumber informasi terkait

Browsing: mencari informasi relevan, mencermati literatur primer dan sekunder, jurnal, daftar isi, indeks, abstrak. mencermati situs web dari sumber yang dipilih

Differentiating: mengelompokkan literatur, berdasarkan pengarang, kualitas ataupun kebaruannya, menandai (bookmark) website penting

Monitoring: mengikuti perkembangan di bidang yang diminati (awareness), secara teratur mengikuti alert sumber tertentu (to keep up-to-date)

Extracting: identifikasi selektif dan relevan, semua materi dari sumber tertentu, misal: semua informasi topik tertentu pada web site terpilih

 

Meho dan Helen (2003), menambahkan 4 aktivitas sesuai dengan perkembangan teknologi internet, yaitu accessing, verifying, networking, dan information managing. Sehingga model tersebut menjadi 10 aktivitas dengan urutan lengkap sebagai berikut: starting, chaining, browsing, monitoring, accessing, differentiating, extracting, verifying, networking, information managing.

 

Accessing: mendapatkan akses ke sumber informasi yang telah ditentukan

Verifying: memeriksa akurasi, dan keabsahan informasi yang telah ditemukan, terutama informasi dari web

Networking:  membangun jaringan komunikasi kolega, organisasi, pemerintah. untuk mengumpulkan informasi, berbagi informasi.

Information Managing: penataan, pengelompokan, pengarsipan, dan pengorganisasian informasi yang terkumpul.

 

Daftar pustaka

Meho, Lokman I. dan Helen R. Tibbo. 2003. Modeling the Information-Seeking Behavior of Social Scientists: Ellis’s Study Revisited. Journal Of The American Society For Information Science And Technology, 54(6):570-587, 2003

Written by masyono in: penelusuran informasi,referensi |
Feb
15
2018
--

Anda Perlu Literatur Ilmiah Indonesia ? Silakan pilih onesearch.id, portalgaruda.org, neliti.Com atau qjournal.id. Oleh: Maryono

Literatur ilmiah sangat penting sebagai acuan atau referensi untuk menyusun naskah kajian, proposal riset, skripsi, tesis, ataupun disertasi. Dengan literatur ilmiah hasil peneiltian terdahulu, sebagai basis pengembangan dan kajian selanjutnya. Literatur ilmiah Indonesia tersebar di berbagai repositori, website jurnal, website perguruan tinggi, ataupun blog pribadi. Permasalahan tersebut melatarbelakangi pendirian beberapa repositori untuk berusaha menyatukan sumber-sumber literatur ilmiah yang terserak. Terdapat sedikitnya 4 repositori yang cukup mumpuni dan mulai dirintis sebagai inovasi yang menjanjikan kemudahan pencarian literatur ilmiah Indonesia, yaitu onesearch.id, portalgaruda.org, neliti.com dan qjournal.id.

Berikut perbandingan beberapa fitur 4 sistem pencarian tersebut:

Website:    Onesearch.id Portalgaruda.org   Neliti.com      Qjournal.id
Kapan didirikan Dirintis 2015, uji coba 2017 2015 April 2015 2015
Siapa Pendiri Perpustakaan Nasional Institute of Advanced Engineering and Science (IAES).

 

Anton Lucanus, ilmuwan Australia PT Telkom
Konten 5.560.583 entri, terdiri dari semua koleksi publik dari perpustakaan, museum, arsip, dan sumber elektronik di Indonesia dan e-resources yang dilanggan 4,819 jurnal
447,817 artikel Indonesia
538 Repositori, 1246 jurnal, dan dokumen ilmiah Indonesia 320 institusi, 56 jurnal
Fasilitas pencarian Dirancang sebagai 1 pintu pencarian literatur ilmiah, hampir semua unsur data disediakan. Meliputi: sektor, jenis institusi, format dokumen, judul, fulteks, pengarang, bahasa, genre, lokasi, tahun, penerbit, call number, ISBN, ISSN, dan kata kunci Judul, pengarang, penerbit, subyek, Judul, pengarang, institusi, repositori, jurnal, kategori jurnal internasional, terakreditasi, bidang studi, negara Judul, pengarang, tahun, ISSN

Daftar pustaka

Indonesia One Search. http://onesearch.id, 15 Februari 2018 pk 14.49 pm

Neliti repositori Ilmiah Indonesia. https://www.neliti.com/id/, 14 feb 2018, pk 7.37 am

Portal garuda, http://id.portalgaruda.org, 14 Februari 2018, pk 7:49 am

Qjournal. https://qjournal.id/, 14 Februari 2018 pk 8:08 am

Silakan mencoba

Oct
06
2017
--

Ensiklopedi: Koleksi Rujukan dengan Informasi Mendasar dan Lengkap Soal Ilmu Pengetahuan. Oleh: Maryono, Ishartati, Peni Bektiningsih, Supriyono

Abstrak

Sumber-sumber informasi rujukan sangat beragam jenisnya, salah satunya adalah ensiklopedi. Terdapat beberapa jenis ensiklopedi sesuai kategori sesuai kategori masing-masing. Kemajuan teknologi berdampak pada pengembangan ensiklopedi, baik media yang digunakan, maupun cara mengakses jenis koleksi tersebut. Ensiklopedi berjenis elektronik, bermunculan di internet, dan dengan menganut sistem open access, ensiklopedi dikembangkan oleh banyak orang. Penelitian ini mengkaji ensiklopedi, karakteristiknya serta jenis-jenisnya yang beragam sesuai inovasi dan kreasi terkini.

Kata kunci: ensiklopedi, referensi, sumber informasi

Ensiklopedia ok-

Written by masyono in: penelusuran informasi,referensi |

Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker