Oct
03
2017
--

Membaca dan Pembangunan Perpustakaan. Oleh : Maryono

Membaca adalah kunci ilmu. Dan apa yang diperintahkan Allah SWT pertama kali kepada Rasulullah SAW merupakanbukti yang jelas bagi kita tentang pentingnya membaca. Ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yakni;
Kauliyah :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam.” (QS. al-’Alaq:1-4)
Katakanlah:”Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (Al-Kahfi :109)
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah [1184]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Luqmaan :27). [1184] Yang dimaksud dengan “Kalimat Allah” ialah: Ilmu-Nya dan Hikmat-Nya.

(more…)

Written by masyono in: Keislaman,Literasi |
Oct
03
2017
--

Pengaruh Islam terhadap Renaissance, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Perbukuan. Oleh : Maryono

Abstrak
Semenjak Renaissance, terjadi banyak sekali penemuan (invention), baik itu dalam tataran teoretis (scientific objectives) untuk pengembangan pengetahuan, ataupun dalam tataran praktis (practicial objectives) untuk diterapkan. Hal yang mungkin tidak atau belum dipahami adalah faktor pendorong, berupa latar belakang pengaruh budaya dan pemikiran Islam terhadap renaissance . Tulisan yang singkat ini akan membahas pengaruh budaya pemikiran Islam terhadap perubahan masa renaissance.
Pendahuluan
Al-Quran turun diawali dengan perintah untuk membaca, dalam hal ini terdapat dua jenis ayat yang diperintahkan untuk dibaca, ayat kauniyah dan  Qouliyah. Ayat kauniyah (yang tercipta) berupa alam semesta (QS:Ali Imran : 190-191). Ayat kauliyah (yang terucap) berupa ayat – ayat suci Al-Quran (QS:Al Alaq :1,3). Keduanya merupakan jalur untuk mengenal Allah SWT. Mempelajari ayat kauniyah berupa alam semesta menggunakan ilmu-ilmu fisika, kimia, geografi, geologi, astronomi, dan ilmu falak. Mempelajari manusia dari segi fisik menggunakan ilmu biologi dan kedokteran, dari segi psikis menggunakan ilmu psikologi, dari segi kelompok manusia menggunakan sosiologi, ilmu lingkungan, komunikasi, ekonomi dan sejarah. Mempelajari ayat kauliyah berupa wahyu menggunakan ilmu ulum Al-Quran, ulum Al-Hadits, tafsir, fikih, ilmu kalam dan tasawuf. Kedua jalur bukan untuk dipertentangkan, ilmu agama dan ilmu non-agama tidak bertentangan. Dalam sejarah peradaban Islam, ulama yang mendalami agama dapat menjadi filosof dan dokter, seperti Ibnu Sina.

(more…)

Written by masyono in: Keislaman |
Sep
29
2017
--

Innamal A’malu Binniyat

Hadits Tentang Niat:

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.

Artinya : Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatantergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (HR. Bukhary)

Written by masyono in: Keislaman |

Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker