Kolaborasi Internal, Domestik dan Internasional serta Korelasinya dengan Sitasi yang diperoleh: Analisis Publikasi UGM di Scopus. oleh: Maryono dan Surajiman
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya berbagai regulasi tentang kewajiban publikasi di jurnal internasional bagi dosen, mahasiswa doktoral dan peneliti. Fokus analisis pada aspek kolaborasi publikasi berafiliasi UGM di Scopus tahun 1954 sampai dengan 2016, menggunakan metode bibliometrik dan korelasi. Beberapa temuan penting berhasil didapatkan. Kolaborasi internasional memperoleh sitasi jauh lebih banyak dibandingkan kolaborasi lain dan karya individu. Sitasi kolaborasi internasional sejumlah 22.431, dengan rerata 11,8432. Sitasi kolaborasi internal sejumlah 2.072, dengan rerata 1,9328. Sitasi kolaborasi domestik sejumlah 1.458, dengan rerata 1,4609. Sitasi karya individu sejumlah 1.014, dengan rerata 3,6344. Negara kolaborator penghasil sitasi tertinggi adalah Jepang, sejumlah 5.242 sitasi, dengan rerata 12,31. Disusul USA sejumlah 4.503 sitasi, dengan rerata 26,49. Kemudian Netherlands sejumlah 4.057 sitasi, dengan rerata 18,69. Publikasi individu tidak berkorelasi dengan sitasi yang diperoleh, sedangkan publikasi karya kolaborasi semuanya berkorelasi positif. Kolaborasi internasional diperkirakan akan memiliki korelasi sempurna sebesar +1 pada akhir dasawarsa 2010-2019
Kata kunci: Bibliometrik, kolaborasi internasional, jurnal internasional, sitasi, Scopus
Kesimpulan
Kolaborasi internasional menghasilkan sitasi jauh lebih banyak dibandingkan kolaborasi lain dan karya individu. Sitasi kolaborasi internasional sejumlah 22.431, dengan rerata 11,8432. Sitasi kolaborasi internal sejumlah 2.072, dengan rerata 1,9328. Sitasi kolaborasi domestik sejumlah 1.458, dengan rerata 1,4609. Sitasi karya individu sejumlah 1.014, dengan rerata 3,6344.
Semua publikasi karya kolaborasi berkorelasi positif dengan sitasi yang diperoleh. Korelasi publikasi karya kolaborasi internal sebesar 0,9643, domestik sebesar 0,9464, dan internasional sebesar 0,9643. Sedangkan publikasi karya individu sebesar 0,6786 tidak berkorelasi dengan sitasi yang diperoleh. Kolaborasi internasional diperkirakan akan memiliki korelasi sempurna sebesar +1 pada akhir dasawarsa seiring pertambahan jumlah sitasi yang diperoleh pada akhir dasawarsa yaitu tahun 2017-2019.
Sebanyak 85 negara telah berkolaborasi dengan peneliti UGM, dan 15 negara kolaborator utama yang memperoleh sitasi tertinggi yaitu: Jepang sejumlah 5.242 sitasi, USA 4.503 sitasi, Netherlands 4.057 sitasi, Australia 2.966 sitasi, Malaysia 2.296 sitasi, Germany 2056 sitasi, UK 1866 sitasi, France 1548 sitasi, Switzerland 1491 sitasi, China 1172 sitasi, Philippines 1141 sitasi, India 1105 sitasi, Sweden 1074 sitasi, Singapore 1040 sitasi, dan Thailand 1007 sitasi. Kelimabelas negara tersebut semuanya menghasilkan perolehan sitasi di atas 1000 sitasi.
Daftar pustaka
ARWU A c a d e m i c R a n k i n g o f Wo r l d Universities. (2016). About Academic R a n k i n g o f Wo r l d U n i v e r s i t i e s . h t t p : / / www. s h a n g h a i r a n k i n g . c om / aboutarwu.html
Beaver, D. Deb. (2001). Reflections on scientific collaboration (and its study): past, present, and future. Scientometrics, 52 (3), p . 3 6 5 – 3 7 7 . h t t p s : / / d o i . o r g / 10.1023/A:1014254214337
Chadegani, Arezoo Aghaei dkk., (2013). A Comparison between Two Main Academic Literature Collections: Web of Science and Scopus Databases. Asian Social Science; Vo l . 9 , N o . 5 , p . 1 8 – 2 6 . D O I : http://dx.doi.org/10.5539/ass.v9n5p18
Cainelli, Giulio dkk. (2015). The strength of strong ties: How co-authorship affect productivity of academic economists?. Scientometrics 102:673–699. DOI 10.1007/s11192-014-1421-5
Dikti. (2017). Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi Dan P e n d i d i k a n T i n g g i . http://forlap.dikti.go.id/perguruantinggi/ search/4480. Diunduh 13 Maret 2017
Hu, Zhigang dkk. (2014). How are collaboration and productivity correlated at various career stages of scientists? Scientometrics 101:1553–1564. DOI 10.1007/s11192-014-1323-6
Ibanez, Alfonso., dkk. (2013). Relationship among research collaboration, number of documents and number of citations: a case study in Spanish computer science production in 2000–2009. Scientometrics 95:689–716. DOI 10.1007/s11192-012- 0883-6
International encyclopedia of information and library science.2nd ed. 2003. London: Routledge
Katz, J. Sylvan dan Ben R. Martin. (1997). What is research collaboration ? Research Policy 26 (1997) 1-18. https://doi.org/10.1016/S0048-7333(96)00917-1
Kim, Hyungsun. (2015)., How to index journal in Scopus & WoS. The 2nd Asian Science Editors’ Conference & Workshop Hanoi University of Science and Technology
Hanoi, Vietnam August 20-22, , diunduh 29 Maret 2017
Lampiran Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor
Murti, Bhisma. (1996). Penerapam Metode Statistik Non-Parametrik Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Nguyen, Tuan V. dkk. (2017). International collaboration in scientific research in Vietnam: an analysis of patterns and impact. Scientometrics 110:1035–1051. DOI
10.1007/s11192-016-2201-1
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen
Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Profesor Riset
Prihanto, Igif G. (2002). Kolaborasi. Dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika. Jakarta : Masyarakat Informetrika Indonesia
QS World University Rankings. (2017). QS World University Rankings Methodology. https://www.topuniversities.com/qs-worlduniversity-rankings/methodology
Sangam, Shivappa L. (2000). Collaborative Research in Psychology in India: A Scientometric Study. Collaboration in Science and in Technology Proceedings of the
Second Berlin Workshop on Scientometrics and Informetrics September 1 – 3, 2000. pp.177-183, , diunduh 29 Maret 2017
Scimago. (2017). Scimago Journal & Country R a n k h t t p : . / /www. s c ima g o j r. c om/countryrank.php. Diunduh 13 Maret 2017
Scopus., (2017). Scopus advanced search. https://www.scopus.com/results/, diunduh 23 Maret 2017
S e r v e l l e n , A l e x a n d e r v a n . ( 2 0 1 6 ) . ScopusTraining for Universitas Gadjah Mada, August 31st, 2016
Sooryamoorthy, Radhamany. (2017). Do types of collaboration change citation? A scientometric analysis of social science p u b l i c a t i o n s i n S o u t h A f r i c a . S c i e n t o m e t r i c s , p p 1 – 2 2 . doi:10.1007/s11192-017-2265-6
Sugiyono. (1999). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sulistyo-Basuki. (2002). Bibliometrika, Sainsmetrika, dan Informetrika. Dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika. Jakarta : Masyarakat Informetrika Indonesia
Surat Edaran Dirjen Dikti No.152/E/T/2013 tanggal 27 Januari 2012 Tentang Ketentuan publikasi untuk program S1/S2/S3
Wa g n e r, A . B e n . ( 2 0 1 5 ) . A P r a c t i c a l Comparison Of Scopus And Web Of Science Core Collection. Upstate New York Science Librarians Conference. 10/23/2015. Paper 70. http://surface.syr.edu/nyscilib/70 diunduh 29 Maret 2017
Web of Science. (2017). Web of Science r e a l f a c t s . h t t p : / / w o k i n f o . c o m /citationconnection/realfacts/, diunduh 14 Maret 2017
Wulandari, Srividola. (2013). Analisis Kolaborasi Peneliti Berdasarkan Disiplin Ilmu Dalam Penelitian Institut Pertanian Bogor Dengan Pendekatan Bibliometrik. ( s k r i p s i ) . B o g o r : F M I PA I P B . h t t p : / / r e p o s i t o r y. i p b . a c . i d / h a n d l e /123456789/65323